Minggu, 08 Desember 2013

Pendidikan Karakter 
    Pendidikan karakter telah menjadi perhatian berbagai negara dalam rangka mempersiapkan generasi yang berkualitas, bukan hanya untuk kepentingan individu warga negara, tetapi juga untuk warga masyarakat secara keseluruhan. 
      Pendidikan karakter dapat diartikan sebagai the deliberate us of all dimensions of school life to foster optimal character development (usaha kita secara sengaja dari seluruh dimensi kehidupan sekolah/madrasah untuk membantu pembentukan karakter secara optimal. 
    Pengertian Pendidikan Karakter Secara etimologis, istilah karakter berasal dari bahasa Latin character, yang antara lain berarti watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian, dan akhlak. Jadi, karakter adalah sifat kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang menjadi cirri khas seseorang atau sekelompok orang. Dengan demikian, pendidikan karakter adalah usaha aktif untuk membentuk kebiasaan (habit) sehingga sifat anak akan terukir sejak dini, agar dapat mengambil keputusan dengan baik dan bijak serta mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari. 
    Prinsip dan Pendekatan Pendidikan Karakter Untuk mengembangkan pendidikan karakter, menurut Supiana, perlu dipahami prinsip-prinsip dasarnya sebagai berikut. 
1. Karakter ditentukan oleh apa yang dilakukan, bukan apa yang dikatakan. 
2. Setiap keputusan yang diambil menentukan akan menjadi orang macam apa. 
3. Karakter yang baik mengandaikan bahwa hal yang baik itu dilakukan dengan cara-cara yang baik. 4. Jangan pernah mengambil perilaku buruk yang dilakukan oleh orang lain. 
5. Apa yang dilakukan itu memiliki makna dan transformasi. 
6. Bayaran bagi mereka yang memiliki karakter yang baik, dunia menjadi tempat yang lebih baik  untuk dihuni. 
     Strategi Implementasi Pendidikan Karakter Pendidikan karakter dapat diimplementasikan melalui beberapa strategi dan pendekatan yang meliputi: 
1. Pengintegrasian nilai dan etika pada setiap mata pelajaran 
2. Internalisasi nilai positif yang ditanamkan oleh semua warga 
3. Pembiasaan dan latihan 
4. Pemberian contoh/teladan 
5. Penciptaan suasana berkarakter di sekolah 
6. Pembudayaan 
     Indikator Keberhasilan Program Pendidikan Karakter Ada 18 butir nilai-nilai pendidikan karakter yaitu , Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja Keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin Tahu, Semangat Kebangsaan, Cinta tanah air, Menghargai prestasi, Bersahabat/komunikatif,Cinta Damai, Gemar membaca, Peduli lingkungan, Peduli social, Tanggung jawab. 
Faktor Pendukung dan Penghambat Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika 
Faktor Pendukung terdiri atas: 
1. Internal terdiri atas: a. Motivasi siswa b. Kesiapan diri menerima nilai 
2. Eksternal terdiri atas: a. Media massa (positif) b. Komunikasi yang harmonis antarpihak c. Keteladanan orang tua, guru, dan tokoh masyarakat d. Lingkungan sekolah 
Faktor Penghambat terdiri atas: 
1. Internal terdiri atas: a. Menganggap pembelajaran nilai tidak meningkatkan aspek kognitif. 
2. Eksternal terdiri atas: a. Media massa (negatif) b. Kekurangpedulian orang tuadan pihak lain c. Krisis keteladanan para tokoh dan pemimpin bangsa d. Ketidakharmonisan keluarga